Puisi Surat Dari Ibu. Surat dari ibu artinya, informasi dari ibu melalu media surat, sebagaiman diketahui Surat adalah suatu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan info, pernyataan atau pesan pada pihak lain yang memiliki keperluan kegiatan dengan bentuk tertentu. dengan demikian surat membawa berita, pernyataan atau pesan yg diperlukan informasi itu akan tersampaikan kepada yg dituju oelh penulis surat. Surat merupakan sarana komunikasi tertulis. Komunikasi tersebut bisa berupa pengumuman, pemberitahuan, informasi dan untuk berikut ini, informasi tertuld dari seorang ibu. kepada anaknya, bagaiman puisinya untuk selengkapnya puisi surat dari ibu silahkan disimak saja puisi ibu berikut iniPuisi Surat Dari IbuNak... ma'af kan ibu Yang telah meninggalkan mu Terpaksa semua ini ibu lakukan demi perubahan nasib Ibu tahu,, kau begitu kehilangan Ibu mengerti Kau begitu tersiksa Tanpa ada ibu di sisi mu Nak,, Janganlah berkecil hati Jangan larut dalam kesedihan mu Karna ibu pergi untuk kembali Nak ,, Ibu tahu apa yang kau rasa Ibu tahu kau begitu kehilangan Nak ,,, Jangan biarkan kesedihan mu Menghilangkan keceriaan mu Ibu tahu ,, Kau cemburu Melihat kawan mu bersandingkan ibu Berpalinglah dari mereka Demi kesedihan mu Jadilah sosok anak yang tegar Jadilah kau seorang anak penyabar Mandiri dalam menjalani kehidupan Meski tanpa ibu disamping mu Percayalah ,, Bila waktunya tiba Ibu akan kembali berkumpul bersama -Fatmah Nisah/subang- Puisi Surat Dari Ibu Oleh Syaihuncong, kata-kata dalam surat ini mungkin tak dapat dibaca huruf-hurufnya merembes hujan tak semuanya bening carilah artinya di sana doa mungkin terlalu samar untuk kau eja Tuhan yang kutitip padamu. Dia telah kembali dengan batu petilasan dan biji garam yang utuh putarlah kincir anginmu tali pengikatnya tak cukup kuat beradu pasrah dengan angin tabunan di tambak sudah terbubuhi ikan-ikan masih di peminian setiap pagi ayahmu menabur gumuk mereka menunggu berlompatan denganmu sebelum para petani menebar jala kau telah mangkat lebih dulu kau bukan ikan tawanan yang terjebak waktu leluhur meski baru saja melawan ombak rakit melayar dari alas hingga laut langit tua bersaksi pancangmu berakar tanah gersang taklukkan. Demikianlah surat dari ibu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi ibu di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi ayah dan ibu. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Karyakarya yang indah ini dalam sastra berupa cerpen, puisi, novel dan drama. Web server is down Surat keterangan hilang dari Kepolisian. Cara Cek NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) Siswa SD, SMP, dan SMA bisa dilakukan secara online berdasarkan nama lengkap, tempat lahir, tanggal lahir dll Jika Anda memilih ID NIK, masukkan nomor ID dan
ArticlePDF AvailableAbstractThis study uses the object of the literary work of poetry "Surat Dari Ibu", by Asrul Sani by using structuralism studies. The purpose of this study is to describe the physical elements and mental elements as a whole which allows to provide new knowledge to the reader. This study uses a qualitative approach to the method of content analysis in poetry. The results obtained in the physical structure of the poem there are 2 dictions related to the choice of words used by the poet. Images / images found 3 images related to the human senses. In concrete words there are 2 related to the overall meaning of the word. There are 2 styles of language, namely comparative figure of speech and affirmation figure of speech. Rima uses free rhyme in his poetry. The last physical element is typography, the poet uses typography in upper and lower case letters and full punctuation in his poetry. The inner element contained in the poem Surat Dari Ibu”, Asrul Sani's first work, is the theme of finding a stanza related to the problems in poetry. Based on the tone found 2 tones. The inner element in feeling is found to be a sense of emotion and hope from a mother in the poem Surat Dari Ibu”, by Asrul Sani. The last inner element is the mandate, there is one message that the poet wants to convey through his poetry Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 125 Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” Karya Asrul Sani Syarifah Rahmah, Hidayah Budi Qur'ani Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia syarifahrahma qurani Abstract. This study uses the object of the literary work of poetry "Surat Dari Ibu", by Asrul Sani by using structuralism studies. The purpose of this study is to describe the physical elements and mental elements as a whole which allows to provide new knowledge to the reader. This study uses a qualitative approach to the method of content analysis in poetry. The results obtained in the physical structure of the poem there are 2 dictions related to the choice of words used by the poet. Images / images found 3 images related to the human senses. In concrete words there are 2 related to the overall meaning of the word. There are 2 styles of language, namely comparative figure of speech and affirmation figure of speech. Rima uses free rhyme in his poetry. The last physical element is typography, the poet uses typography in upper and lower case letters and full punctuation in his poetry. The inner element contained in the poem Surat Dari Ibu”, Asrul Sani's first work, is the theme of finding a stanza related to the problems in poetry. Based on the tone found 2 tones. The inner element in feeling is found to be a sense of emotion and hope from a mother in the poem Surat Dari Ibu”, by Asrul Sani. The last inner element is the mandate, there is one message that the poet wants to convey through his poetry. Keywords Literature, Poetry, Structuralism Studies Abstrak. Penelitian ini menggunakan objek karya sastra puisi “Surat Dari Ibu”, karya Asrul Sani dengan menggunakan kajian strukturalisme. Tujuan penelitian ini yakni medeskripsikan unsur fisik dan unsur batin secara keseluruhan yang memungkinkan memberikan pengetahuan baru kepada pembaca. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi dalam puisi. Hasil penelitian yang diperoleh dalam struktur fisik puisi terdapat 2 diksi berkaitan dengan pemilihan kata yang digunakan oleh penyair. Imaji/ citraan ditemukan 3 imaji yang berkaitan dengan alat indera manusia. Pada kata konkret terdapat 2 yang berkaitan dengan pemaknaan kata secara menyeluruh. Terdapat 2 gaya bahasa yakni majas perbandingan dan majas penegasan. Rima menggunakan rima bebas didalam puisinya. Unsur fisik terakhir yakni tipografi, penyair menggunakan tipografi huruf besar-kecil dan tanda baca lengkap dalam puisinya. Unsur batin yang terdapat dalam puisi Surat Dari Ibu”, karya Asrul Sani yang pertama yakni tema ditemukan satu bait yang berkaitan dengan permasalahan dalam puisi. Berdasasarkan nada ditemukan 2 nada. Unsur batin Institut Agama Islam Negeri IAIN Curup, Indonesia ISSN 2622-1810 p; 2622-1829 e volume 4, number 1, 2021 page 125-142 DOI 126 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 pada rasa ditemukan terdapat rasa haru dan harapan dari seorang Ibu yang ada didalam puisi Surat Dari Ibu”, karya Asrul Sani. Unsur batin yang terakhir yakni amanat, terdapat satu amanat yang ingin disampaikan penyair melalui puisinya. Kata Kunci Sastra, Puisi, Kajian Strukturalisme Pendahul uan Sastra merupakan ungkapan ekspresi seseorang terhadap suatu karya. Karya tersebut bisa berupa tulisan atau lisan berdasarkan pemikiran, pengalaman, pendapat dan juga perasaan dari seorang pengarang sastrawan dalam bentuk imajinasi. Menurut para ahli lainnya menyeatakan bahwa sastra adalah sebuah tulisan indah yang mencatat sesuatu dalam bentuk bahasa dengan dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjang-pendekkan serta diputar balikkan melalui alat bahasa Eagleton, 2010 4. Adapun menurut Mulasih 2017 52 mengungkapkan pendapatnya mengenai sastra yang dapat diartikan sebagai ekspresi manusia. Hal ini berguna untuk memberikan tulisan dengan rasa yang indah serta memberikan rasa kagum yang dapat dirasakan oleh pembacanya. Namun, permasalahannya adalah sering kali sebuah karya sastra belum mampu dinikmati serta dipahami oleh pembaca. Maka dari itu peneliti ingin meneliti puisi ini melalui pendekatan struktural supaya diharapkan pembaca akan lebih memahami isi dari puisi yang akan peneliti teliti secara mendalam. Terdapat banyak karya sastra salah satunya yang popular yakni puisi. Puisi merupakan karya sastra hasil dari ungkapan perasaan seseorang ataupun pengarang dengan menggunakan alat bahasa yang terikat. Penggunaan alat bahasa yang terikat ini bisa dengan irama, rima, matra, penyusunan lirik dan bait-baitnya, isi dalam puisi penuh dengan adanya makna serta bahasa yang dipakai dengan rasa yang indah namun juga ada beberapa sebagian puisi yang menggunakan bahasa kiasan didalamnya. Puisi sebagai salah satu karya sastra dapat dikaji maupun diteliti dari berbagai macam aspek seperti, puisi dapat dipelajari struktur dan unsurnya juga dapat dikaji dari jenis dan ragamnya, bisa juga dipelajari melalui sejaranya. Dalam penelitian sastra salah satunya ialah puisi terdapat beberapa jenis pendekatan yang dapat diterapkan dalam penelitian, diantaranya pendekatan struktural, pendekatan semiotik, Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 127 pendekatan objektif, pendekatan mimesis, pendekatan pragmatik, pendekatan ekspresif, pendekatan sosiologis, dan pendekatan religi. Sesuai dengan judul yang sudah dituliskan diatas maka pendekatan yang akan diterapkan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan struktural. Menurut Pradopo 2012 14 pendekatan struktural sangatlah penting dalam menganalisis karya sastra. Karya sastra adalah kesatuan struktur, karya sastra disini menyatakan bahwa karya sastra merupakan susunan antara unsur-unsur yang terikat dan unsur-unsurnya terjadi hubungan timbal balik, jadi unsur-unsur karya sastra tidak berdiri sendiri namun saling berkaitan dan begantung satu sama lain. Terdapat dua unsur pembangun dalam puisi yang unsure fisik dan unsur batin, menurut Wahyuni dan Mohammad 2018 117 unsur fisik puisi merupakan unsur yang dapat dilihat nyata dengan mata, unsur fisik puisi terdiri atas diksi, citraan/imaji, majas, kata konkret, tipografi dan yang terakhir yaknirima. Diksi adalah pilihan makna yang dipilih pengarang agar kata yang digunakan tepat untuk mewakili perasaannya Sayuti, 2002;143. Citraan/imaji adalah terkait dengan penginderaan manusia seperti citraan penciuman, citraan perabaan, citraan gerak, citraan penglihatan serta citraan pengecap. Majas adalah adalah penggunaan bahasa yang digunakan dalam puisi yang bersifat seakan menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dan menggunakan bahasa yang figuratif Pradopo melalui Wiyatmi, 2006 64. Kata konkret adalah cara yang digunakan pengarang dalam mengartikan kata secara keseluruhan. Tipografi adalah tata letak, tata hubung atau tata baris dalam puisi Suharianto melalui Sayuti, 1985178 dan yang terakhir yakni rima, rima adalah dinamika suaratinggi rendahnya suara. Struktur batin puisi menurut Kamilah, dkk 2016 2 struktur yang mendirikan puisi dari dalam dan bisa juga disebut sebagai isi atau makna yang akan diungkapkan pengarang untuk pembaca, unsur batin puisi terbagi menjadi empat yakni tema, rasa, nada dan juga amanat. Tema adalah pemikiran yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui puisinya. Menurut Waluyo 1995121 rasa adalah sikap pengarang terhadap permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Nada adalah suatu tindakan kepada pembaca yang berhubungan dengan rasa 128 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 dan tema yang akan disampaikan pengarang dalam puisinya dan yang terakhir yakni amanat, menurut Waluyo 1995130 amanat adalah suatu pesan moral atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya. Permasalahan yang akan diangkat adalah menganalisis puisi secara mendalam dari segi unsur pembangunnya yang berguna agar pembaca dapat memahami isi puisi secara mendalam dengan pendekatan strukturalisme ini. Adapun penelitian terdahulu yakni pada peneltian “Analisis unsur diksi pada puisi padamu jua karya Amir Hamzah” yang diteliti oleh Muhamad Mahdar, dkk 2018. Penelitian ini berfokuskan pada unsur diksimelalui pendekatan struktural, Hasil penelitian dari “Analisis struktur diksi pada puisi Padamu Jua karya Amir Hamzah” menunjukan hasil bahwa puisi yang dietliti memiliki pemilihan kata atau diksi yang di pandang memenuhi terciptanya struktur yang dipandang indah. Perbedaan antara penelitian “Analisis unsur diksi pada puisi padamu jua karya Amir Hamzah” dengan penelitian yang akan saya buat adalah jika penelitian terdahulu menganalisis hanya menggunakan unsure fisik yang berfokuskan kepada diksi, jika penelitian yang akan saya buat menganalisis secara menyeluruh yakni unsure fisik serta unsure batin. Penelitian terdahulu lainnya yakni “Analisis struktural pada puisi “Malu aku jadi orang Indonesia karya Taufiq Ismail pendekatan struktural” yang di teliti oleh Nori Anggraini, dkk 2020. Hasil dari penelitian yang didapatkan adalah terdapat unsur fisik dan unsur batin pada puisi “Malu Aku Jadi Orang Indonesia”. Dari hasil penelitian yang ada maka dari unsur fisik terdapat 5 diksi, 2citraan/imaji, 3 kata konkret, 2 gaya bahasa perbandingan dan gaya bahasa penegasan yang masing-masingnya memiliki bagian tertentu, terdapat 2 rima atau irama, dan yang terakhir yakni terdapat 2 tipografi. Sedangkan pada unsur batin yg telah diteliti maka dalah puisi ini terdapat satu tema, satu nada, tiga rasa dan satu amanat. Penggunaan diksi yang digunakan penyair menjadi unsur fisik yang mendominasi hasil dari penelitian ini, sedangkan pada unsur batin yang mendominasi adalah unsur batin rasa dalam puisi yang sebagaimana seorang pengarang menyampaikan rasa kepada pembaca melalui cara alat tulisan. Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yakni pada objek penelitian karya sastra yang Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 129 berbeda. Kesamaan antara penelitian terdahulu dan sekarang yakni pada unsur fisik dan unsur batin sama-sama menggunakan pendekatan strukturalisme. Penelitian terdahulu lainnya yakni “Analisis struktural antologi puisi hujan lolos di sela jari karya Yudhiswara” yang diteliti oleh Gunta Wirawan 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural yang hasilnya menyatakan bahwa unsur fisik yang terdapat dalam kumpulan puisi “Hujan Lolos di Sela Jari” karya Yudhiswara saling berkaitan unsur satu dengan unsur lainnya satu sama lain dan berkaitan. Keterkaitan ini sifatnya membangun untuk membentuk kesatuan dari sebuah karya sastra yakni puisi. Unsur batin yang ada didalam kumpulan puisi “Hujan Lolos di Sela Jari” karya Yudhiswara merupakan ungkapan batin dari pengarang terhadap kehidupan nyata yang harus dijalani selama ini. Puisi yang ada dalam kumpulan ini mengenai proses kehidupan pengarang selama ini dalam pencariannya kepada Tuhan yang secara khusus hanya memunculkan persoalan tentang religi saja. Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yakni pada objek penelitian karya sastra yang berbeda. Kesamaan antara penelitian terdahulu dan sekarang yakni pada unsur fisik dan unsur batin sama-sama menggunakan pendekatan strukturalisme. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditulisan, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian kali ini adalah Unsur pembangun apa saja yang terdapat dalam puisi “Surat dari Ibu” karya Asrul Sani? Pentingnya penelitian ini adalah untuk mencari makna secara keseluruhan yang dapat memberikan manfaat pengetahuan baru kepada pembaca serta memberikan wawasan kepada pembaca mengenai kajian strukturalisme dalam puisi “Surat dari Ibu” karya Asrul Sani sehingga pembaca lebih memahami puisi tersebut secara mendalam dan keseluruhan. Lalu tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan unsur struktural apa saja yang terdapat dalam puisi “Surat Dari Ibu” karya Asrul Sani ini. Adapun manfaat penelitian ini yakni memberikan peluang untuk melakukan telaah karya sastra secara lebih rinci dan mendalam serta diharapkan dalam penelitian ini bisa menambah pandangan dalam sebuah penelitian karya sastra di Indonesia khususnya pada penelitian puisi. 130 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 Peneliti menganalisis puisi “Surat Sari Ibu” menggunakan pendekatan struktural. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif kualitatif, metode ini bersifat deskriptif dan cenderung digunakan peneliti untuk menganalisis data, hal ini selaras dengan penelitian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural menurut Syuhada 2019, Levi-Strauss merupakan pelopor dari teori strukturalisme yang menyatakan bahwa segala ilmu yang mempersoalkan mengenai struktur, yaitu cara bagian system-sistemnya saling berkaitan. Pendekatan struktural menekankan unsur yang membangun sebuah karya sastra, maka jika tidak ada analisis yang menggunakan struktural makna dari karya sastra tersebut tidak dapat sampai secara mendalam oleh pembaca. Menurut Pradopo 2012 14 pendekatan struktural yakni menganalisis sebuah karya sastra. Karya sastra disini menyatakan bahwa karya sastra merupakan susunan unsur-unsur yang saling terikat dan unsur-unsurnya terjadi hubungan timbal balik, jadi unsur-unsur karya sastra tidak berdiri sendiri namun saling berkaitan dan begantung satu sama lain. Peneliti juga menganalisis penelitian ini secara per-bait. Sumber data dari penelitian ini yakni pada puisi “Surat dari Ibu”, karya Asrul Sani dan mencari referensi-referensi jurnal yang selaras dengan penelitian ini namun, dengan objek karya sastra puisi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara 1 membaca puisi “Surat Dari Ibu” secara intensif, 2 menganalisis unsur fisik dan mendeskripsikannya, serta 3 menganalisis unsur batin dan mendeskripsikannya. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis data deskriptif analisis. Menurut Sugiyono 2009; 29 deskriptif analisis yakni suatu metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberikan makna secara mendalam kepada objek yang akan diteliti melalui data dan bukti yang sudah dikumpulkan. Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 131 Hasil dan Pembahasan Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani Pergi ke dunia luas anakku sayang pergi ke hidup bebas Selama angin masih angin buritan dan matahari pagi menyinar daun-daunan dalam Rimba dan padang hijau. Pergi ke laut lepas anakku sayang pergi ke alam bebas Selama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau. Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang kesarang angin bertiup ke benua Tiang-tiang akan kering sendiri dan nahkoda sudah tahu pedoman boleh engkau datang padaku! Kembali pulang, anakku sayang kembali ke balik malam! Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari” Pada bait pertama makna yang bisa diambil adalah Ibu memerintahkan anaknya untuk mencari pengalaman dan menambah wawasannya, kata bebas yang dimaksud adalah kedunia luar untuk mencari pengalaman dan wawasan tersebut, entah dalam pendidikan, pengalaman pergaulan dan lain-lain, maksud dari angin buritan adalah angin yang mendorong dari belakang ibu yang akan selalu mendukung 132 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 anaknya. Dari bait kedua ini bermakna bebas yang dimaksud adalah kedunia luar untuk mencari pengalaman dan wawasan tersebut, entah dalam pendidikan, pengalaman pergaulan dan lain-lain, selagi masih muda dan masih kuat. Dan selagi pemikirannya masih belum penuh dengan beban permasalahan hidup yang kental dirasakan oleh orang yang sudah tua. Pada bait ke tiga makna yang bisa saya ambil adalah jika pengalaman sudah dirasa cukup saatnya anaknya itu kembali pulang dan yang pasti kedewasaan atau perasaan anak sudah kuat dan tau akan pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan selama pergi kedunia luar itu, nahkoda yang dimaksud dalam baris ke 5 ini adalah nahkoda sangat lekat hubungannya dengan pemimpin kapal yang artinya jika di hubungkan dengan bait ini adalah anaknya diharapkan sudah tau tujuan dari hidupnya sendiri, jika sudah begitu sang anak boleh datang kepada sang ibu dan menceritakan seluruh pengalaman apa yang ia dapatkan selama ini. Dan pada bait terakhir makna yang bisa saya ambil adalah sang ibu meminta dan berharap anaknya itu pulang, kembali untuk beristirahat dan berkumpul bersama jika perjalanan dan tujuan hidup sudah tercapai kita keluarga saling bercerita tentang cinta dan perjalanan hidupnya pada pagi harinya. Jadi puisi ini menurut peneliti digambarkan orangtua apalagi Ibu pasti memikirkan anaknya dalam segi pendidikan untuk kehidupan/kesuksesan masa depannya dia dan juga menyuruh anaknya untuk bergaul dan mencari pengalaman sebanyak banyaknya untuk mengetahui bagaimana dunia luar itu dan Ibu selalu mendukung apa yang dilakukan anaknya, karena selagi masih muda dan selama pemikirannya masih belum penuh dengan beban permasalahan hidup yang kental dirasakan oleh orang yang sudah tua. Jika pengalamannya sudah dirasa cukup dan diharapkan anaknya sudah tau tujuan dari hidupnya serta apa yang ia tujukan sudah tercapai sang anak boleh pulang kepada sang ibu dan menceritakan seluruh pengalaman apa yang ia dapatkan selama ini dan berkumpul bersama serta menceritakan semua perjalanannya di pagi hari. Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 133 Unsur Fisik a Diksi Diksi adalah pilihan kata makna yang dipilih penyair agar kata yang digunakan tepat untuk mewakili perasaannya. Berikut analisis diksi dari puisi “Surat Dari Ibu”, karya Asrul Sani Pergi ke laut lepas anakku sayang Pergi ke alam bebas “Selama hari belum petang” Dan warna senja belum kemerah-merahan Menutup pintu waktu lampau. Pada bait ke dua ini ditemukan kata yang memiliki makna konotatif dan denotative. Kata yang memiliki makna konotatif adalah “Selama hari belum petang”, kata petangdisini memiliki makna kiasan umur tua. Sedangkan makna denotative disini dalam kata “Menutup pintu waktu lampau”, kata waktu lampau disini adalah makna sebenarnya seperti yang kita tau yakni bermakna masa lalu. Diksi yang ditemukan tersebut memiliki makna estetika yang memberikan kesan indah di dalam puisi ini. Hal ini selaras dengan pernyataan dari Enre 1988 102 yang menyatakan bahwa diksi merupakan pilihan kata yang sesuai mewakili perasaan dan pikiran penyair yang ingin disampaikan melalui kalimat dalam puisi. b Citraan/Imaji Citraan/imaji adalah terkait dengan penginderaan manusia seperti citraan penciuman, citraan perabaan, citraan gerak, citraan penglihatan serta citraan pengecap. Didalam puisi “Surat Dari Ibu” karya Asrul Sani, peneliti mendapat 3 imaji didalamnya. 134 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 1 Imaji penglihatan Imaji penglihatan merupakan imaji yang digunakan pengarang dengan menggunakan alat indra mata. Berikut bukti ditemukannya imaji penglihatan Pergi ke laut lepas anakku sayang Pergi ke alam bebas “Selama hari belum petang” Dan warna senja belum kemerah-merahan Menutup pintu waktu lampau. Dari bait ke dua diatas terdapat imaji penglihatan seperti pada kalimat “Selama hari belum petang” yang bermakna “selama anak belum menjadi tua” merupakan suatu gambaran yang dilakukan pengarang untuk mengajak pembaca seolah-olah sedang melihat sang anak yang belum menjadi tua. 2 Imaji pendengaran Imaji pendengaran merupakan imaji yang digunakan pengarang dengan menggunakan alat indra telinga. Berikut penjelasan adanya imaji pendengaran Kembali pulang, anakku sayang Kembali ke balik malam Jika kapalmu telah rapat ke tepi “Kita akan bercerita” “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”. Dari bait ke empat diatas terdapat imaji pendengaran seperti pada kalimat “Kita akan bercerita, Tentang cinta dan hidupmu pagi hari” merupakan sebuah gambaran yang digunakan pengarang untuk mengajak pembaca seolah-olah ikut serta dalam mendengarkan seorang Ibu dan anak yang sedang saling bercerita mengenai cinta dan kehidupan dari sang anak itu. 3 Imaji perabaan Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 135 Imaji perabaan merupakan imaji yang digunakan penyair dengan harapan pembaca juga ikut merasakan apa yang dirasakan di dalam puisi tersebut. Berikut analisis imaji pendengaran Kembali pulang anakku sayang “Kembali ke balik malam” Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”. Dari bait ke empat diatas terdapat imaji peraba seperti pada kalimat “Kembali ke balik malam!” yang penggambarannya adalah kembali ke rumah pulang untuk beristirahat dan berkumpul bersama-sama dengan anggota keluarga. Dengan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peryantaan selaras dengan apa yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI yang menyatakan bahwa Imaji/ citraan adalah gambaran yang ditimbulkan oleh sebuah kata/ frasa/ kalimat yang merupakan unsure dasar dari sebuah karya sastra prosa maupun puisi. c Majas Majas adalah adalah penggunaan bahasa yang digunakan dalam puisi dan bersifat seolah-olah menghidupkan atau menimbulkan makna konotasi dan menggunakan bahasa figuratif. 1 Majas perbandingan Majas perbandingan adalah majas yang digunakan penyair dalam membandingkan suatu objek ke objek lainnya. Berikut penjelasan adanya majas perbandingan - Majas personifikasi Majas personifikasi merupakan kata yang membandingkan benda mati seolah-olah dapat bergerak/bersikap layaknya manusia. Pergi ke laut lepas anakku sayang Pergi ke alam bebas 136 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 Selama hari belum petang Dan warna senja belum kemerah-merahan “Menutup pintu waktu lampau.” Pada bait ke dua, baris ke lima dalam kalimat “Menutup pintu waktu lampau” terdapat majas personifikasi karena makna dalam kalimat ini yakni kita tidak bisa kembali ke masa lalu mengandaikan berlaku seperti manusia menutup pintu. - Majas alegori Majas alegori adalah menyandingkan salah satu objek dengan kata kiasan Jika bayang telah pudar Dan elang laut pulang kesarang Angin bertiup ke benua Tiang-tiang akan kering sendiri “Dan nahkoda sudah tahu pedoman” Boleh engkau datang padaku. Pada bait ke tiga, baris ke lima dalam kalimat “Dan nahkoda sudah tahu pedoman” terdapat majas alegori karena mengibaratkan jika nahkoda pemimpin pasti sudah tau tujuannya mau kemana, hal ini selaras dengan makna pada kalimat ini yang diibaratkanseorang anak sudah tau tujuan hidupnya mau kemana. 2 Majas penegasan Majas penegasan adalah bahasa yang mempunyai tujuan meningkatkan pengaruh ke pembacanya agar menyetujui sebuah perkataan/kejadian. - Majas anafora Majas anafora adalah pengulangan kata yang ada pada awal kalimat. Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 137 “Kembali pulang anakku sayang Kembali ke balik malam” Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”. Pada bait ke empat, baris ke satu dan dua terlihat ada pengulangan “kembali” dalam kata ini, maka dari itu kalimat ini tergolong majas anafora. Dalam penjelasan diatas mengenai majas, penjelasan ini selaras dengan majas menurut KBBI yang menyatakan bahwa majas merupakan cara menggambarkan sesuatu dengan menyamakan/ menjajarkan dengan sesuatu yang lain. d Kata Konkret Kata konkret adalah cara yang digunakan pengarang dalam menjelaskansuatu kata secara menyeluruh. Berikut penjelasan adanya kata konkret “Pergi ke dunia luas anakku sayang Pergi ke hidup bebas” Selama angin masih angin buritan Dan matahari pagi menyinar daun-daunan Dalam Rimba dan padang hijau. Dari bait ke satu diatas terdapat kata konkret yakni memerintahkan anaknya untuk mencari pengalaman dan wawasan di luar sana, hal ini mempunyai makna yang konkret disetiap bait puisi ini. Dalam kutipan baris ke satu dan dua pada bait pertama tersebut diulang lagi katanya pada baris ke satu dan dua dalam bait ke dua. e Tipografi Tipografi adalah tata letak, tata hubung atau tata baris dalam puisi. Berikut analisis tipografi 138 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 Kembali pulang anakku sayang Kembali ke balik malam Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”. Di dalam puisi ini penyair menggunakan tipografi huruf besar-kecil dan tanda baca lengkap. Hal ini terbukti dalam bait ke empat. Dari bait tersebut menjelaskan penggunaan huruf besar-kecil serta tanda baca yang jelas dan sering ditemukan didalam puisi tersebut. Hal ini selaras dengan pernyataan dari Roy Brewer 1971 yang menyatakan bahwa tipografi adalah penataan dan pola halaman, cetakan, pengaturan, serta berbagai hal yang berkaitan dengan pengaturan hurufset. f Rima Rima adalah pengulangan bunyi, bisa di awal atau di akhir larik sajak yang saling berdekatan. Rima yang dipakai penyair dalam puisi ini merupakan rima bebas karena suku kata yang ditetapkan penyair adalah bebas. Dari penjelasan tersebut sejalan dengan pernyataan dari Zaidan ddk 1996 71 yang menjelaskan bahwa rima merupakan pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam larik maupun di akhir sajak yang saling berdekatan. Bunyi yang ber-irama dapat terlihat oleh tekanan, nada tinggi, maupun perpanjangan suara. Unsur Batin a Tema Tema adalah gagasan yang ingin disampikan pengarang kepada pembaca melalui puisinya. Kembali pulang anakku sayang Kembali ke balik malam Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”. Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 139 Makna dari kutipan ini adalah Ibu memohondan berharap anaknya itu pulang dan kembali ke rumah untuk beristirahat serta berkumpul bersama jika perjalanan dan tujuan hidup sudah tercapai kita keluarga saling bercerita tentang cinta dan perjalanan hidupnya pada pagi harinya. Dari kutipan puisi tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa puisi ini memiliki tema harapan dari sang Ibu yang menekankan pada harapan seorang Ibu yang ingin anaknya menggapai cita-citanya dan tidak lupa dengan orang tuanya. Dari penjelasan diatas maka hal ini sejalan dengan pendapat dari ensiklopedia sastra Indonesia yang menyatakan bahwa tema adalah gagasan, ide pokok, maupun permasalahan pokok yang digunakan sebagai dasar/ landasan dalam pembuatan cerita. b Rasa Rasa adalah tindakan pengarang terhadap permasalahan yang ada di dalam puisinya. Analisis rasa pada puisi Surat Dari Ibu karya Asrul Sani sebagai berikut Pergi ke laut lepas anakku sayang Pergi ke alam bebas Selama hari belum petang Dan warna senja belum kemerah-merahan Menutup pintu waktu lampau. Dari kutipan puisi diatas terdapat unsur rasa yang dituangkan pengarang pada saat itu adalah haru serta harapan dari seorang Ibu kepada anaknya, karena puisi ini menuangkan rasa seorang Ibu yang mengingingkan anaknya untuk mencari pengalaman dan menambah wawasan diluar sana, bebas yang dimaksud adalah kedunia luar untuk mencari pengalaman dan wawasan tersebut, entah dalam pendidikan, pengalaman pergaulan dan lain-lain, selagi masih muda dan masih kuat. Dan selagi pemikirannya masih belum di penuhi dengan beban permasalahan hidup yang kental dirasakan oleh orang yang sudah tua. 140 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 c Nada Nada adalah suatu sikap pembaca yang berhubungan dengan rasa dan tema yang akan disampaikan pengarang dalam puisinya. Pergi ke dunia luas anakku sayang Pergi ke hidup bebas Selama angin masih angin buritan Dan matahari pagi menyinar daun-daunan Dalam rimba dan padang hijau. Terlihat sekali dibait pertamanya makna tersirat dari bait pertama ini dapat menggambarkan nada yang dipakai pengarang yakni kesungguhan, keseriusan, keharuan, keikhlasan seorang Ibu melepaskan anaknya dengan tujuan mencari pengalaman dan menambah wawasan sang anak serta mengikhlaskan sang anak pergi kedunia luar untuk mencari pengalaman dan wawasan tersebut, entah dalam pendidikan, pengalaman pergaulan dan lain-lain, maksud dari angin buritan adalah angin yang mendorong dari belakang ibu yang akan selalu mendukung anaknya dengan harapan sang anak dapat menggapai cita-citanya. d Amanat Amanat adalah pesan moral/ nasihat yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui pesan tersirat didalam yang ada di puisi “Surat Dari Ibu” karya Asrul Sani adalah ungkapan hati seorang Ibu melalui sebuah puisi yang berisi tentang harapan dan impian sang Ibu kepada anaknya agar anaknya mengetahui dunia luas selagi masih muda dan ada kesempatan mencari pengalaman setelah cukup mencari serta jika sudah suksesmeraih cita-citanya Ibu berharap supaya anaknya pulang dan selalu ingat orang tua. Hal ini seleras dengan dengan pendapat dari Rusiana 1982 74 yang menyatakan bahwa amanat adalah sebuah pesan moral atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karya sastranya. Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 141 Kesimpulan Hasil penelitian dari analisis di atas maka unsur fisik puisi berdasarkan diksinya ditemukan 2 diksi yang saling berkaitan dengan pemilihan kata yang digunakan oleh pengarang dalam puisnya. Pada iamaji/ citraan terdapat 3 imaji yang berkaitan dengan alat indera manusia. Berdasarkan pada kata konkret ada 2 yang berkaitan dengan pemaknaan kata secara menyeluruh. Sedangkan pada gaya bahasa ditemukan 2 gaya bahasa yakni majas perbandingan, terdapat 2 majas personifikasi dan majas alegori. Pada majas penegasan menemukan satu majas anofara dalam puisi. Jika rima penyair menggunakan rima bebas didalam puisinya. Unsur fisik terakhir yakni tipografi, penyair menggunakan tipografi huruf besar-kecil dan tanda baca lengkap dalam puisinya. Unsur batin yang terdapat dalam puisi ini yakni tema ditemukan satu bait yang berkaitan/ mengangkat permasalahan dalam puisi ini. Berdasasarkan nada ditemukan dua nada. Pada rasa ditemukan dua rasa yang ada didalam puisi. Unsur batin terakhir yakni amanat, terdapat 1 pesan yang ingin disampaikan penyair melalui puisinya. Bibliografi Gunta Wirawan. “Analisis Struktural Antalogi Puisi Hujan Lolos di Sela Jari Karya Yudishwara”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 1, No. 2 2016. Nori A dan Nurlaely A. “Analisis Struktural pada Puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia, Karya Taufik Ismail Pendekatan Struktural. Jurnal Sasindo Unpam. Vol. 8, No. 1 2020. Sri dan Mohd H. “Analisis Fisik Dan Batin Puisi Anak Dalam Majalah Potret Anak Cerdas”. Jurnal Master Bahasa. Vol. 6, No. 2 2018. Muakibatul H. “Karakteristik Struktural-Semiotik Puisi-Puisi Karya D. Zawawi Imron”. Jurnal Litera. Vol. 12, No. 2 2013. Chikita dkk. “Analisis Unsur Pembangun Dalam Kumpulan Puisi Segenggam Cinta Untuk Sang Maha Cinta Karya M. Saidati Sebagai Bahan Ajar”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 4, No. 1 2019. Nursalim. “Simbolisasi Puisi Padamu Jua Karya Amir Hamzah Dari Kajian Semiotik”. Jurnal Bahastra. Vol. 3, No. 1 2018. 142 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 Muhammad M, dkk. “Analisis Struktur Diksi Pada Puisi Padamu Jua Karya Amir Hamzah”. Jurnal Parole. Vol. 1, No. 4 2018. Susri Inarti. “Analisis Intertekstual Puisi Dongeng Sebelum Tidur Karya Goenawan Mohamad”. Jurnal Metasastra. Vol. 6, No. 1 2013. Budi dan Dida F. “Analisis Semiotika Pada Puisi Barangkali Karena Bulan Karya WS. Rendra”. Jurnal Parole. Vol. 2, No. 2 2019. Deden “Semiotika dalam Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono”. Jurnal Membaca. Vol. 3, No. 1 2018. Suyono Suyotno. Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak. Yayasan Obor Indonesia. 2003. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this WirawanPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur fisik dan struktur batin puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Hujan Lolos di Sela Jari karya Yudhiswara. Metode yang digunakan adalah deskriptif berbentuk kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah analisis struktural. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan beberapa hal yang berkenaan dengan struktur fisik yakni, kumpulan puisi Hujan Lolos di Sela Jari karya Yudhiswara menggunakan struktur fisik kecuali metrum. Pada struktur batin sebagian besar bertema ketuhanan dan kemanusiaan. Perasaannya menunjukkan rasa religius. Nada atau sikap yang diperlihatkan melalui kata-kata yang lugas berupa kritik dan menasehati. Amanatnya adalah mengajak kepada kebaikan, mencegah kemunkaran sebagai cerminan beriman kepada InartiTujuan penelitian ini adalah membandingkan puisi “Dongeng Sebelum Tidur” karya Goenawan Mohamad dengan prosa yang memiliki kesamaan tema, yaitu mitos “Prabu Anglingdarma”. Dalam penelitian ini, penulis berupaya menemukan hubungan antara karya satu dan yang lainnya serta menemukan pengaruh antarkeduanya. Atas dasar itulah penelitian sastra bandingan ini berpindah dari karya satu ke karya lainnya dengan tujuan menemukan benang merah isi karya. Untuk mendekati objek kajian, penulis menggunakan pendekatan objektif. Adapun teori yang digunakan adalah teori strukturalisme dan poststrukturalisme. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat benang merah pemehaman antara puisi “Dongeng Sebelum Tidur” karya Goenawan Mohamada dan mitos “Prabu Anglingdarma”.AbstractThe research is aimed at comparing the poetry of entitled “ Dongen Sebelum Tidur” written by Goenawan Mohamad to the prose having similar theme entited “Prabu Angling Darma”. In the research, the writer tries to find correlation between one work with another. It also tries to find the influence in both. Based on that purpose, the comparative literary research is changed from one work to another intending to obtain the correlation in their content. To gain the object of the study, the writer applies objective approach. The theory in this research is structuralism and poststructuralism theory. From the research, it can be concluded that there is correlation in under- standing both Dongeng Sebelum Tidur Poetry and Prabu Anglingdarma AnggrainiNurlaely AuliaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur fisik dan batin puisi yang terdapat pada puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia yang bertema tentang kedaulatan rakyat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis isi untuk menganalisis unsur fisik dan batin puisi. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan sebagai objek analisis menggunakan satu puisi dari buku kumpulan puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia yang berjudul Malu Aku Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail. Hasil penelitian yang didapatkan terdapat unsur fisik dan batin pada puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia. Temuan yang dari unsur fisik terdapat lima diksi, dua imaji, tiga kata konkret, dua gaya bahasa perbandingan dan gaya bahasa penegasan yang masing-masing memiliki bagian, terdapat dua rima atau irama, dan dua tipografi. Temuan dari unsur batin puisi terdapat satu tema, satu nada, tiga rasa dan satu amanat. Unsur fisik yang mendominasi dalam temuan penelitian adalah penggunaan diksi yang digunakan penyair, sedangkan unsur batin yang mendominasi adalah rasa dalam puisi bagaimana seorang penyair menyampaikan rasa kepada pembaca melalui HasanahThis study aims to describe structural-semiotic characteristics of D. Zawawi Imron’s poems. This study employed a qualitative descriptive hermeneutic analysis. The findings show that D. Zawawi Imron’s poems are characterized by 1 the diction comprising the use of concrete and connotative words related to natural, social, and spiritual environments; 2 figures of speech dominated by metaphors, followed by personifications and similes; 3 descriptive, periphrastic, paradoxical, symbolic, climactic, and ironical language styles; and 4 tactile, visual, dynamic, and auditory imagery. The diction contributes to the creationof figures of speech and language styles and both contribute to the imagery creation. The semiotic characteristics are related to empirical facts as follows 1 most poems are indices, 2 few poems are icons, and 3 no poem is a symbol. In the relationship between titles and contents of the poems, the titles serve as indices and icons for the contents, whilesymbols are only metaphorical words/ Fisik Dan Batin Puisi Anak Dalam Majalah Potret Anak CerdasW SriH Dan MohdSri dan Mohd H. "Analisis Fisik Dan Batin Puisi Anak Dalam Majalah Potret Anak Cerdas". Jurnal Master Bahasa. Vol. 6, No. 2 2018.Analisis Unsur Pembangun Dalam Kumpulan Puisi Segenggam Cinta Untuk Sang Maha Cinta Karya M. Saidati Sebagai Bahan AjarC P P ChikitaChikita dkk. "Analisis Unsur Pembangun Dalam Kumpulan Puisi Segenggam Cinta Untuk Sang Maha Cinta Karya M. Saidati Sebagai Bahan Ajar". Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 4, No. 1 2019.Simbolisasi Puisi Padamu Jua Karya Amir Hamzah Dari Kajian SemiotikNursalimNursalim. "Simbolisasi Puisi Padamu Jua Karya Amir Hamzah Dari Kajian Semiotik". Jurnal Bahastra. Vol. 3, No. 1 2018.Analisis Struktur Diksi Pada Puisi Padamu Jua Karya Amir HamzahM MuhammadDkkMuhammad M, dkk. "Analisis Struktur Diksi Pada Puisi Padamu Jua Karya Amir Hamzah". Jurnal Parole. Vol. 1, No. 4 2018.Analisis Semiotika Pada Puisi Barangkali Karena Bulan Karya WS. RendraS BudiF Dan DidaBudi dan Dida F. "Analisis Semiotika Pada Puisi Barangkali Karena Bulan Karya WS. Rendra". Jurnal Parole. Vol. 2, No. 2 2019.
SEJARAHHARI KARTINI. Raden Adjeng Kartini, lahir di Jepara, Hindia Belanda, 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Hindia Belanda, 17 September 1904 pada umur 25 tahun atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Menyimpukan Isi Puisi "Surat dari Ibu" Karya Asrul Sani Isi puisi Surat dari Ibu- dalam sebuah puisi, pasti akan ada kandungan maknanya. Terlebih puisi adalah karya sastra yang sangat padat, jadi isi puisi harus digali agar bisa dipahami isinya. Termasuk dalam memahami puisi "Surat dari Ibu" Karya Asrul Sani yang ditulis pada 1948. Berikut ini adalah penjelasan secara rinci bait I-IV Puisi Surat dari Ibu beserta Isi kata-kata penunjuk yang terdapat dalam membahas secara rinci isi puisi Surat dari Ibu ada baiknya kita baca puisi yang terdapat pada halaman 104 Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII kurikulum 2013, ada baiknya kita pahami bagian bait-bait puisi puisi yang terdapat dalam buku teks bahasa Indonesia untuk SMP tersebut tidak jelas batas antara bait satu dengan bait lainnya. Maka dari itu, kita lihat dulu bait puisi Surat dari Ibu yang tepat. SURAT DARI IBUPergi ke dunia luas, anakku sayangpergi ke hidup bebas !Selama angin masih angin buritandan matahari pagi menyinar daun-daunandalam rimba dan padang ke laut lepas, anakku sayangpergi ke alam bebas !Selama hari belum petangdan warna senja belum kemerah-merahanmenutup pintu waktu bayang telah pudardan elang laut pulang kesarangangin bertiup ke benuaTiang-tiang akan kering sendiridan nakhoda sudah tahu pedomanboleh engkau datang padaku !Kembali pulang, anakku sayangkembali ke balik malam !Jika kapalmu telah rapat ke tepiKita akan bercerita“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”Asrul Sani, 1948Puisi Surat dari Ibu di atas sudah tepat pembagian baitnya. Tinggal menjelaskan isi masing-masing bait puisi di I Puisi Surat dari IbuPergi ke dunia luas, anakku sayangpergi ke hidup bebas !Selama angin masih angin buritandan matahari pagi menyinar daun-daunandalam rimba dan padang I puisi Surat dari Ibu menggambarkan harapan seorang Ibu agar anak-anaknya bisa memiliki wawasan yang luas. Dalam puisi tersebut disampaikan pergi ke dunia luas. Maksudnya memperluas cakrawala pengetahuan. Selai masih muda, digambarkan dalam kondisi masih pagi, selama matahari pagi menyinar. Jadi, masih banyak waktu untuk belajar. Isi Kata-kata Penunjuk dalam Puisidunia luas = memperluas pengalaman, wawasan, dan pengetahuan dari seluruh angin masih angin buritan = masih pagi, masih ada waktu untuk II Puisi Surat dari IbuPergi ke laut lepas, anakku sayangpergi ke alam bebas !Selama hari belum petangdan warna senja belum kemerah-merahanmenutup pintu waktu kedua puisi Surat dari Ibu di atas menggambarkan harapan seorang ibu pada anaknya yang sudah beranjak dewasa. Terdapat kata selama hari belum petang maksudnya, sudah siang, tapi belum sore. Sudah dewasa tapi belum tua. Masih banyak waktu untuk pergi ke alam bebas. Maksudnya melakukan banyak hal, berusaha untuk mengejar dan mewujudkan cita-cita. Isi kata-kata Penunjuk dalam PuisiSelama hari belum petang = selama masih ada waktu sebelum III Puisi Surat dari IbuJika bayang telah pudardan elang laut pulang kesarangangin bertiup ke benuaTiang-tiang akan kering sendiridan nakhoda sudah tahu pedomanboleh engkau datang padaku !PenjelasanJika sudah pada saatnya pandangan sudah mulai kabur jika bayang telah pudar, itulah tandanya harus segera menentukan arah pulang. Untuk pulang, tentu semua anak, sebagai nahkoda akan dirinya sendiri yang telah berpetualang menuntut ilmu dan mengejar cita-cita, sudah tahu pedoman. Seorang ibu akan selalu membuka pintu boleh engkau datang padaku. Isi kata-kata penunjuk dalam Puisiangin bertiup ke benua = maksudnya arah angin membawa kembali ke daratan, tidak lagi ke nahkoda sudah tahu pedoman = maksudnya semua orang yang pergi, tahu ke mana harus IV Puisi Surat dari IbuKembali pulang, anakku sayangkembali ke balik malam !Jika kapalmu telah rapat ke tepiKita akan bercerita“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”PenjelasanJika pada bait keempat, kata yang digunakan adalah boleh engkau datang padaku pada dasarnya dipersilakan. Boleh pulang, mau lanjut, juga tak apa. Karena sudah petang. Tapi, pada bait keempat, karena sudah kembali ke balik malam, berarti sudah pulang. Ibu akan memanggil anaknya kembali pulang, anakku sayang. Di sini sudah perintah. Untuk segera menepi, untuk kembali diceritakan kisah tentang ibu yang cinta padamu dan terlebih pada hidupmu. Cerita itu tak akan pernah habis, saking banyaknya meskipun diceritakan sejak malam hingga pagi kata penunjuk dalam puisijika kapalmu telah rapat ke tepi = maksudnya sudah sampai pada tujuan, sudah tidak lagi berlayar. Kesimpulan Isi Puisi Surat dari Ibu Karya ASrul SaniSetelah memahami masing-masing bait Puisi Surat dari Ibu, dapat kita tarik kesimpulan tentang puisi karya Penyair Asrul Sani tersebut bahwaSelagi masih ada waktu, masing siang hari. Masih muda, dan masih ada dukungan yang memungkinkan, kita harus selalu mengarungi samudera pengalaman dan samudera pengetahuan. Pengalaman yang akan mengantarkan kita untuk bisa bertemu dengan berbagai rupa manusia, mulai dari hutan rimba sampai samudera luas. Hal ini menggambarkan berbagai macam rupa manusia dan pengalaman hidup. Jika kelak, sudah sore, sudah cukup pengalaman dan pengetahuan. Bisa pulang ke ibu, kepada keluarga untuk mengabadikan cinta kepada orang tua, untuk berbakti kepada orang tua. Penjelasan Tambahan Puisi Surat dari IbuDalam memahami teks puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani Bukan Arsul, dulu pertama kali baca nama Penyair Besar di zamannya ini, saya sempat mengira namanya Arsul, dilihat dari judulnya sudah menggambarkan adanya 'jarak fisik'. Judul Surat dari Ibu menandakan si Ibu tidak sedang berkumpul dengan anak kesayangannya. Penggunaan kata 'surat' menandakan bahwa sang anak sedang berada jauh. Ketika hendak memberi tahu, ibu harus menulisnya dalam bentuk surat. Jadi secara keseluruhan, isi puisi tersebut menunjukkan bahwa ibu sedang rindu pada anak kesayangannya. Memberitahunya melalui surat, agar anak ke tepi untuk menemui tersebut, ditulis pada tahun 1948. Surat adalah media komunikasi jarak jauh yang bisa digunakan. Seandainya puisi tersebut ditulis hari ini, mungkin bisa berjudul "email dari ibu". Atau yang lebih jamak, "pesan dari ibu". Siapa tahu sang ibu menulisnya melalui chat. Untuk lebih puitis, mungkin juga judul Surat dari Ibu bisa menjadi Pesan Suara dari Ibu. Apapun itu, Puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani ini menandakan betapa cintanya seorang ibu kepada anaknya. Meskipun sedang berada di tempat yang jauh, ibu selalu mengingatkan, membimbing, dan memberitahu. Meskipun itu harus melalui penjelasan tentang isi puisi Surat dari Ibu karya penyair Asrul Sani. .Semoga menginspirasi bahwa Cinta Ibu tak pernah bertepi. catatan diedit dan diperbaiki pada 13 Januari 2023.
Analisiskritikal mengenai peranan gender dalam perkahwinan dalam puisi Emily Dickinson. Pandangan mendalam tentang Saya menyerahkan diri kepada-Nya dan Judul Ilahi adalah milik saya dan kehidupan Emily Dickinson.
Puisi adalah karya sastra yang berisi ungkapan perasaan dan pikiran yang disampaikan dengan kata-kata indah. Tema merupakan salah satu unsur intrinsik puisi. Tema adalah gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penyair melalui karyanya. Puisi Surat dari Ibu berisi seorang ibu yang memberikan nasihat kepada anaknya untuk mencari banyak pengalaman dan menyerap sebanyak-banyaknya ilmu di dunia luar. Tempat-tempat yang disampaikan ibu dalam puisi tersebut melambangkan luasnya dunia pendidikan. Maka, tema yang terdapat pada Surat dari Ibu adalah pendidikan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D. ​
Ayo baca puisi di atas dengan ekspresi yang tepat. Bacalah di depan kelas dengan penuh penghayatan. Nilailah penampilan teman-temanmu dari segi lafal, ejaan, ekspresi, intonasi, serta mimik yang tepat. 98 Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Kelas 6 Sumber: buat puisi berdasarkan gambar di atas. Kemudian, bacalah
Puisi Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani Surat dari Ibu Pergi ke dunia luas, anakku sayang pergi ke dunia bebas! Selama angin masih angin buritan dan matahari pagi menyinar daun-daunan dalam rimba dan padang hijau Pergi ke laut lepas, anakku sayang pergi ke alam bebas! Selama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang ke sarang angin bertiup ke benua Tiang-tiang akan kering sendiri dan nakhoda sudah tahu pedoman boleh engkau datang padaku! Kembali pulang, anakku sayang kembali ke balik malam! Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita "Tentang cinta dan hidupmu pagi hari"Analisis PuisiBeberapa hal menarik dari Puisi "Surat dari Ibu" karya Asrul SaniKebebasan dan Petualangan Puisi ini menggambarkan pesan seorang ibu kepada anaknya untuk pergi ke dunia luas dan alam bebas. Ibu tersebut mendorong anaknya untuk menjelajahi dunia, merasakan kebebasan, dan memperluas pengalaman Alam Puisi ini menggambarkan keindahan alam dengan gambaran angin buritan, matahari pagi, rimba, dan padang hijau. Penyair menciptakan suasana yang memikat dan menarik anaknya untuk menjelajahi keindahan alam Puisi ini menyoroti tema kepulangan. Ibu tersebut memberi tahu anaknya bahwa jika waktu telah berlalu dan keindahan alam memudar, anaknya dapat kembali pulang. Ia menjanjikan cerita tentang cinta dan pagi hari, mengisyaratkan kehangatan dan kebersamaan di Cinta dan Kehidupan Puisi ini menyiratkan bahwa ketika anaknya pulang, mereka akan berbagi kisah tentang cinta dan pengalaman hidupnya. Ibu tersebut ingin berbicara dengan anaknya tentang perjalanan dan pelajaran hidup yang telah mereka "Surat dari Ibu" mengandung pesan tentang kebebasan, petualangan, dan keindahan alam. Ibu tersebut mendorong anaknya untuk menjelajahi dunia, tetapi juga menjanjikan rumah sebagai tempat berbagi cerita dan cinta. Puisi ini menciptakan gambaran emosional yang kuat tentang hubungan antara seorang ibu dan anaknya. Puisi Surat dari Ibu Karya Asrul Sani
Sampaisampai ada satu surah dalam Al-Qur`anul Karim dinamakan surah An-Nisa`, artinya wanita-wanita, karena hukum-hukum yang berkaitan dengan wanita lebih banyak disebutkan dalam surah ini daripada dalam surah yang lain. ( Mahasinut Ta`wil, 3/6) Untuk lebih jelasnya kita lihat beberapa ayat dalam surah An-Nisa` yang berbicara tentang wanita. 1.
Canva IllustrationPENDAHULUANPuisi adalah karya sastra yang indah. Puisi selalu menghadirkankan diksi yang indah sebagai bentuk keunikan untuk menggugah hati memahami makna dari puisi tersebut. Senada dengan itu, Waluyo 20031 menyatakan bahwa puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias imajinatif. Dunia sangat mengenal puisi bahkan puisilah yang menjadi sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia sehingga wajar pada zaman sekarang puisi sangat semerbak dan yang dibuahkan mempunyai peranan sangat penting dalam upaya memahami karya sastra secara keseluruhan. Selain itu, perlu diketahui bahwa bahasa sastra bukan sekadar referensial yang mengacu pada hal tertentu melainkan mempunyai fungsi ekspresif, menunjukan nada, dan sikap pengarangnya. Al-Ma’ruf, 2009 68. Begitu pula halnya pada puisi Surat Untuk Ibu Karya Joko Surat Untuk Ibu karya Joko Pinurbo ini memiliki fungsi ekspresif dan menunjukkan nada dan suasana hati pengarang melalui gaya estetis yang diungkapkan dalam puisi tersebut. Isu politik dalam puisi ini disajikan dengan “indah” oleh Joko Pinurbo. Puisi Surat Untuk Ibuadalah bagian puisi dalam antologi Buku Latihan Tidur yang diterbitkan oleh Gramedia pada 2017. Jika kita melihat kondisi Indonesia pada saat itu, maka kita dapat mengaitkannya dengan peristiwa penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Segala bentuk isi hati dan kritik yang diungkapkan pengarang melalui puisi ini, mampu dibungkus dengan estetis, sehingga pengkajian stilistika pada puisi ini sangat menarik untuk penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur puisi Surat Untuk Ibu karya Joko Pinurbo. Yaitu struktur antar kalimat dan pragraf. Juga mengkaji diksi serta majaz yang terkandung dalam puisi tersebut. Selain itu adalah mengungkap makna atau pesan yang terdandung dalam puisi Surat Untuk Ibu. Puisi tersebut menarik untuk diteliti karena akan menggunakan pendekatan strukturalisme sebagai pisau analisisnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka rumusan masalah yang akan didiskusikan adalah bagaimana tipografi Surat Untuk Ibu karya Joko Pinurbo? Bagaimana diksi Surat Untuk Ibu karya Joko Pinurbo? Bagaimana gaya kalimat Surat Untuk Ibu karya Joko Pinurbo? Untuk menjawab rumusan masalah ini adalah menggunakan strukturalisme. Menurut Imron 1995 370, strukturalisme adalah semua metode yang dengan tahap abstraksi tertentu menganggap semua objek studinya bukan sekedar sekumpulan unsur yang terpisah-pisah, melainkan suatu perpaduan unsur-unsur yang berkaitan satu dengan yang lain, yang satu bergantung dengan yang lain dan hanya dapat didefinisikan dalam hubungan dengan unsur-unsur lainnya dalam satu keseluruhan. Maksud dari pernyataan tersebut adalah, secara umum strukturalisme berarti paham mengenai unsur-unsur, yaitu struktur itu sendiri, dengan mekanisme antar hubungannya, di satu pihak antar hubungan unsur yang satu dengan unsur yang lainnya, di pihak yang lain hubungan antara unsur dengan satu unsur strukturalisme adalah tipografi. Menurut Kosasih 2012, tipografi merupakan pembeda yang sangat penting antara puisi dengan prosa dan drama. Larik-larik puisi tidak berbentuk paragraf, melainkan berbentuk bait. Yang dimaksud tipografi puisi adalah penyusunan baris dan bait puisi. Tipografi juga sering disebut ukiran bentuk, yang didalamnya terdapat kata, frase, baris, bait, dan akhirnya menjadi sebuah puisi, Martono 2009Metafora adalah gaya bahasa yang memperbandingkan sesuatu hal dengan hal lainnya yang pada dasarnya tidak serupa. Perbandingan simile adalah bahasa kias yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dipersamakan dengan menggunakan kata-kata seperti, serupa, bagaikan, laksana, dan sejenisnya. Dengan kata lain, dalam simile bentuk perbandingannya bersifat eksplisit, yang ditandai oleh pemakaian unsur konstruksional semacam kata seperti, sebagai, serupa, bagai, laksana, bagaikan, bak, dan ada kalanya juga morfem se-. Personifikasi dapat diartikan sebagai pemanusiaan. Artinya jika metapora-simile merupakan bentuk pembandingan tidak dengan manusia, personifikasi merupakan pemberian sifat-sifat manusia pada suatu hal. Hiperbola adalah kiasan yang mengungkapkan suatu hal atau keadaan secara berlebih-lebihan. Hiperbola tradisional dapat dijumpai dalam bahasa sehari-hari, seperti bekerja membanting tulang, menunggu seribu tahun, hatinya bagai diiris sembilu, rambut dibelah tujuh, dan sebagainya. METODE PENELITIANPada penelitian ini penulis menggu¬nakan metode penelitian kualitatif. mengatakan penelitian kualitatif diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan, metode kualitatif ini adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang dan perilaku yang diamatinya, Moleong 2012. Data penelitian adalah puisi Surat Untuk Ibu karya Joko Pinurbo yang yang terkumpul dalam antologi puisi berjudul Buku Latiha Tidur. Sedangkan metode pengumpulan data ini adalah studi pustaka dengan teknik baca catat. Setelah melakukan pembacaan atas puisi Surat Untuk Ibu, kemudian mengklasifi¬kasikan data dengan mencatat data beru¬pa paragraf yang sesuai dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini. Data di¬analisis dengan metode analitik deskriptif. Data dikumpulkan dengan membaca isi puisi dan menginventarisasi, mengklasifi¬kasi data dan menganalisis data dengan teori strukturalisme PENELITIAN DAN PEMBAHASANPendekatan struktural berangkat dari pandangan kaum strukturalisme yang menganggap karya sastra sebagai struktur yang unsurnya terjalin secara erat dan berhubungan antara satu dan lainnya. Karya sastra merupakan sebuah kesatuan yang utuh. Sebagai kesatuan yang utuh, maka karya sastra dapat dipahami maknanya jika dipahami bagian-bagiannya atau unsur-unsur pembentuknya, relasi timbal balik antara bagian dan keseluruhannya. Dalam penulisan puisi dengan menggunakan teori strukturalisme maka kita harus memperhatikan unsur-unsur puisi, seperti tipografi, diksi, dan gaya untuk IbuJoko PinurboAkhir tahun ini saya tak bisa pulang, lagi sibuk demo memperjuangkan nasib sayayang keliru. Nantilah, jika pekerjaan demosudah kelar, saya sempatkan pulang ya, Ibu masih ingat Bambung ’kan?Itu teman sekolah saya yang dulu sering numpangmakan dan tidur di rumah kita. Saya baru sajabentrok dengannya gara-gara urusan politikdan uang. Beginilah Jakarta, Bu, bisa mengubahkawan menjadi lawan, lawan menjadi Ibu selalu sehat bahagia bersama penyakityang menyayangi Ibu. Jangan khawatirkankeadaan saya. Saya akan normal-normal beberapa kali saya mencoba meralatnasib saya dan syukurlah saya masih dinaungikewarasan. Kalaupun saya dilanda sakitatau bingung, saya tak akan memberi tahu Natal, Bu. Semoga hatimu yang merduberdentang nyaring dan malam damaimudiberkati hujan. Sungkem buat Bapak di kuburan.2016Tipografi Berdasarkan jenis tipografinya, puisi diatas adalah jenis puisi dengan tipografi teratur dengan jumlah baris dan bait yang tidak sama. Alasannya, pada puisi tersebut pengarang tidak menggunakan persamaan bunyi atau rima, jumlah kata dan penyusunan kata meskipun baris dan baitnya tidak atau kata bertujuan untuk menghidupkan ruh dan memberikan gambaran yang jelas sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi Surat Untuk Ibu. Pemilihan kata yaitu dilakukan dalam rangka kepentingan tertentu. Diksi dibagi menjadi dua jenis yaitu 1 kata konkret dan 2 kata konotatif. Kata konkret disebut juga kata denotasi yang berarti lugas dan sesuai dengan kamus, sedangkan konotasi adalah arti kias, yang diasosiasikan atau disarankannya. Secara umum dalam puisi Surat Untuk Ibu menggunakan kata-kata konotatif. Artinya, ada kata kiasan yang mewakili makna tertentu. Adapun kata-kata konkret yang mewakili puisi Surat Untuk Ibu, seperti pulang, demo, nasib, Jakarta, teman, bentrok, politik, Natal, dan ibu. Penggunaan kata-kata konotatif dalam puisi itu terutama pemanfaatan alegori, pertanyaaan retoris, paradoks, perbandingan, dan Surat Untuk Ibu menyiratkan cerita singkat yang mengandung makna kiasan. Jadi, penyair mencoba melukiskan perasaannya melalui cerita singkat yang memiliki makna tersirat. Makna tersebut tampak kondisi yang bertentangan antara bertahan hidup di Jakarta dan bertemu ibunya di kampung. Joko Pinurbo menunjukkan kondisi bentrok politik di ibukota yang dapat berpengaruh pada seluruh aspek, seperti hubungan antar teman, keluarga, dan rekan kerja. Surat ini sebagai bentuk perasaan penyair ang sedang berada di lingkaran setan sehingga tidak memiliki banak waktu untuk bertemu keluarga, terutama ibu. Selain itu, berikut analisis kata konotatif sebagai pembentuk Bait PertamaPada bait pertama, penyair memanfaatkan oksimoron pada kata-kata memperjuangkan nasib saya yang keliru. Maksudnya, ada gabungan kata-kata yang bertentangan untuk mencapai efek tertentu. Kata “memperjuangkan” seharusnya digunakan untuk sesuatu hal yang positif atau baik, tetapi Joko Pinurbo memilih kata “nasib yang keliru”. Ada makna tersirat, yaitu bentuk tindakan atau perasaan dari penyair yang tidak bisa berubah atau lepas dari kondisi yang Bait KeduaErotesis atau pertanyaan retoris dalam bait kedua tampak dari bentuk interogatif. Kata-kata ingat Bambang kan? menunjukkan adanya efek yang lebih mendalam dan penekanan yang sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Pertanyaan retoris tersebut juga sebagai bentuk perbandingan antara waktu dulu dan sekarang. Unsur alegori dalam puisi menceritakan bahwa Bambang yang dulu adalah sahabat baik dan dekat dengan penyair kemudian seiringnya waktu ketika di dunia kerja atau politik menjadi “lawan” yang menyebabkan adanya perselisihan. Hal tersebut tampak pada kata-kata, seperti makan dan tidur di rumah, bentrok urusan politik dan uang, lawan jadi kawan, serta kawan jadi Bait KetigaPada bait ketiga, penyair menggunakan kata-kata bahagia bersama penyakit yang menyayangi ibu menunjukkan adanya gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Jadi, kata-kata konotatif tersebut memanfaatkan majas paradoks. Penyair mengibaratkan juga bahwa penyakit yang sudah lama dirasakan ibunya sebagai bentuk wujud yang tidak selalu perlu dikhawatirkan atau dikeluhkan. Kata-kata seperti, penyakit, menyayangi menunjukkan bahwa penyair memberikan rasa tenang kepada ibunya bahwa penyakit yang diderita sebagai teman atau diri sendiri yang wajib selalu disayangi agar tidak menimbulkan rasa resah. Keseluruhan kata-kata dalam bait ini menunjukkan kelanjutan cerita dari bait 1 dan 2 yang sudah pada proses pesan dan harapan penyair kepada Bait KeempatPenyair sudah memakai makna konotatif bermajas metafora pada kata-kata hatimu yang merdu berdentang nyaring. Penyair mengibaratkan hati ibunya selalu memiliki merdu yang nyaring. Artinya, hati ibunya sangat baik untuknya. Pada bait ini, penyair sudah menunjukkan pada tahap penutupan atau perpisahan dengan ibunya dan memberikan ucapan “Natal” dan kata “sungkem. Kata “Natal” juga menginterpretasikan setting waktu pada puisi ini atau kondisi puisi dengan penyair saat Gaya KalimatSetiap sajak dalam puisi memerlukan kepadatan dan ekspresivitas karena sajak tersebut hanya mengemukakan inti dariapa yang ingin disampaikan olehpengarang kepada pembaca. Oleh karena itu, hanya yang perlu dinyatakan saja yang disampaikan secara tersurat sedangkan kalimat-kalimat yang lain dinyatakan secara implisit, hanya tersirat saja. Gaya kalimat demikian disebut gaya kalimat implisit. Kepadatan kalimat dengan gaya implisit juga terdapat dalam puisi Surat untuk Ibu karya Joko bait satu, terdapat kata yang diimplisitkan, yakni kata “Mohon maaf” yang seharusnya terdapat di awal kalimat kedua pada bait satu. Jadi, kalimat kedua pada bait satu seharusnya berbunyi Mohon maaf/ Akhir tahun ini saya tak bisa pulang, Bu/. Demikian pula kalimat ketiga pada bait satu tersebut terdapat bagian kalimat yang diimplisitkan, yakni “untuk”. Bunyi yang tepat pada baris ketiga ini, sebagai berikut. /Nantilah, jika pekerjaan demo sudah kelar, saya sempatkan untuk pulang sebentar/. Kedua kata baik terdapat pada kalimat pertama maupun ketiga ini sengaja tidak ditampilkan atau diimplisitkan agar kalimat tersebut terasa lebih padat dan bait dua, pemadatan juga dilakukan penyair dengan mengimplisitkan bagian kalimat tertentu. Pada baris pertama, sebenarnya terdapat kata “dengan” di depan kata “Bambang”. /Oh ya, Ibu masih ingat dengan Bambung ’kan?/. Akan tetapi, kata tersebut sengaja diimplisitkan sehingga menjadi kalimat yang lebih baris kedua kalimat kata ganti orang ketiga juga diimplisitkan, yaitu “Bambang” menjadi “itu”.Seharusnya, kalimat tersebut berbunyi sebagai berikut. /Bambang Itu teman sekolah saya yang dulu sering numpang makan dan tidur di rumah kita./ Penggantian kata ganti orang tersebut tidak mengganggu hubungan antar kalimat melainkan justru menambah efektifitas kalimat dan menimbulkan efek makna khusus sekaligus mampu mencapai efek estetis. Kalimat ketiga dan keempat pada bait kedua juga terdapat gaya implisit yakni dihilangkannya kata “mengalami” sebelum kata “bentrok”, kata “kehidupan” danawalan “-di” sebelum kata “Jakarta” serta kata “dan” sebelum kata “lawan”. /Saya baru saja mengalami bentrok dengannya gara-gara urusan politik dan uang./ /Beginilah kehidupan di Jakarta, Bu, bisa mengubah kawan menjadi lawan, dan lawan menjadi kawan./ Dengan diimplisitkannya kata “mengalami”, “kehidupan”, “di”, dan “dan” tersebut, kalimat menjadi lebih ekspresif dan efektif. Bait ketiga pada baris pertama dan kedua juga terdapat kata yang diimplisitkan. Kata “dan” sesudah kata “sehat”, kata “dengan” sesudah kata “bersama”, dan kata ”mohon” atau “tolong” di awal kalimat ketiga sebelum kata “jangan”. /Semoga Ibu selalu sehat dan bahagia bersama dengan penyakityang menyayangi Ibu./ Mohon atau Tolong/Jangan khawatirkankeadaan saya./ Bait keempat pada keseluruhan kalimat juga mengandung kata yang diimplisitkan. Padabaris pertama terdapat kata “saya” dan “ucapkan” sebelum kata “selamat”. Pada baris kedua terdapat kata “bersuara” sebelum kata “merdu”, kata “dengan” sesudah kata “berdentang”, serta kata ”tetesan” dan “air” sebelum kata “hujan”. Adapun pada kalimat ketiga terdapat kata “sampaikan” di awal kalimat sebelum kata “sungkem” Saya ucapkan/Selamat Natal, Bu./ /Semoga hatimu yang bersuara merdu berdentang dengan nyaring dan malam damaimu diberkati tetesan air hujan./ Sampaikan/Sungkem buat Bapak di kuburan./Dari kajian gaya kalimat di atas, dapat dikemukakan bahwa dalam puisi Surat untuk Ibu karya Joko Pinurbo tersebut terlihat kalimat-kalimat mengalami pemadatan dengan gaya implisit. Pemadatan kalimat dengan gayaimplisit ini tidak menggangguhubungan antar kalimat melainkan justrumenambah efektivitas kalimat dan menimbulkan efek makna khusu ssekaligus mampu mencapai puisi Joko Pinurbo yang berjudul Surat Untuk Ibu dapat disimpulkan bahwa, puisi ini mengandung unsur-unsur intrinsik yaitu mengurai unsur internal berupa tipografi diksi, dan gaya bahasa yang sangat kuat sehingga cocok dikaji dengan pendekatan Ali Imron. 2009. Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa. Solo Cakra 1997. Stilistika, Pengantar Memahami Karya Sastra. Semarang CV. IKIP Semarang 1988. Strukturalisme Genetik dan Epistemologi Sastra. Yogyakarta Lukman Lucien. 1977. The Hidden God A Study of Tragic Vision in the Pensees of Pascal and the Tragedies of Racine, translated from the French by Philip Thody. London Routledge and Kegan Paul Joko. 2017. Buku Latihan Tidur. Jakarta GramediaMartono. 2009. Ekspresi Puitik Puisi Munawar Kalahan Suatu Kajian Hermeneutika. Pontianak STAIN Pontianak Press. Kosasih, E. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung CV. Yrama Widya
d8hb. 3fzq78trfy.pages.dev/3853fzq78trfy.pages.dev/2813fzq78trfy.pages.dev/2593fzq78trfy.pages.dev/4223fzq78trfy.pages.dev/1153fzq78trfy.pages.dev/4963fzq78trfy.pages.dev/833fzq78trfy.pages.dev/234
kesimpulan dari puisi surat dari ibu